PENGKAJIAN UMUM SISTEM ENDOKRIN
1. Data Demografi
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting.. B eberapa gangguan endokrinbaru jelas dirasakan pada usia tertentu merupakan proses patologis sudah berlangsungsejak lama. Kelainan-kelainan somatik harus selalu dibandingkan dengan usia dan gender ,misalnya berat badan dan tinggi badan . Tenpat tinggal juga merupakan data yang perlu dikaji, khususnya tempat tinggal pada masa bayi dan kanak-kanak dan juga tempat tinggalklien sekarang.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kemungkinan adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti yang dialami klien atau gangguan tertentu yang berhubungan secara langsumg dengan gangguanhormonal seperti:
· Obesitas
· Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
· Kelainan pada kelenjar tiroid
· Diabetes melitus
· Infertilitas
Dalam mengidentivikasi informasi ini tentunya perawat harus dapat menerjemahkan informasiyang ingin diketahui dengan bahasa yang sederhana dan di mengerti oleh klien atau keluarga.
3. Riwayat Kesehatan dan Keperawatan Klien
Perawat mengkaji kondisi yan pernah dialami oleh klien di luar gangguan yang dirasakansekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila di hubungkandengan usia dan kemungkinan penyebabnya namun karena tidak mengganggu aktivitas klien,kondisi ini tidak di keluhkan.
· Tanda-tanda seks sekunder yang tidak berkembang, misalnya amenore, bulu rambuttidak tumbuh, buah dada tidak berkembang dan lain-lain
· Berat badan yang tidak sesuai dengan usia, misalnya selalu kurus meskipun banyak makan dan lain-lain
· Gangguan psikologia seperti mudah marah, sensiif, sulit bergaul dan tidak mampuber konsentrasi, dan lain-lain
· Hospitalisasi, perlu dikaji alasan hospitalisasi dan kapan kejadiannya
· Bila kliendirawat beberapa kali, urutkan sesuai dengan waktu kejadiannya
· Juga perlu memperoleh informasi tentang penggunaan obat-obatan di saat sekarang dan masalalu
· Penggunaan obat-obatan ini mencakup obat yang di peroleh dari dokter atau petugas kesehatan maupun obat-obatan yang di peroleh secara bebas
· jenis obat-obatan yangmengandung hormon atau yang dapat merangsang aktivitas hormonal seperti hidrokortison;levothyroxine; kontrasepsi oral; dan obat-obatan anti hipertensif
1. Riwayat Diit
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran pencernaan dapat saja mencerminkangangguan endokrin tertentu atau pola dan kebiasaan makan yang salah dapat menjadi faktor penyebab, pleh karena itu kondisi berikut ini perlu di kaji:
· Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
· Penurunan atau penambahan berat badan yang drastis
· Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihan
· Pola makan dan minum sehari-hari
· Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu fungsi endokrinseperti makanan yang bersifat goitrogenik terhadap kelenjar tiroid
2. Status Sosial Ekonomi
1. Masalah Kesehatan Sekarang Atau disebut juga keluhan utama
Perawat memfokuskan pertanyaan pada hal-hal yangmenyebabkan klien meminta bantuan pelayanan seperti:
· Apa yang di rasakan klien
· Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau poerlahandan sejak kapan dirasakan
· Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
· Bagaimana pola eliminasi baik fekal maupun urine
· Bagaiman fungsi seksual dan reproduksi
· Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sanat menggangu klien. Halhal yang berhubungan dengan fungsi hormonal secara umum
a. Tingkat energy Perubahan kekuatan fisik di hubungkan dengan sejumlah gangguan hormonal khususnya disfungsi kelenjar tiroid dan adrenal :
· - Perawat mengakaji bagaimana kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, apakah dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan, dengan bantuan atau sama sekali klien tidak berdaya melakukannya atau bahkan klien tidur sepanjang hari merupakan informasi yang sangat penting
· - Kaji juga bagaimana asupan makanan klien apakah berlebih atau kurang
b. Pola eliminasi dan keseimbangan cairan. Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi endokrin Secara langsung oleh ADH, Aldosteron, dan kortisol :
· - Perawat menanyakan tentang pola berkemih dan jumlah volume urine. Dan apakah klien sering terbangunmalam hari untuk berkemih
· - Nyatakan volume urine dalam gelas untuk memudahkan persepsi klien
· - Eliminasi urine tentu sangat berhubungan erat dengan keseimbangan air dan elektrolit tubuh
· - Bila dari hasil anamnesa adahal yang mengindikasikan voume urine berlebih, pertanyaan kita di arahkanlebih jauh ke kemungkinan klien kekurangan cairan, kaji apakah klien mengalami gejala kurang cairan dan bagaimana klien mengatasinya.
· - Tanyakanseberapa besar volume cairan yang dikonsumsi setiap hari
· - Kaji pola sebelum sakit untuk membandingkan pola sebelum sakit untuk membandingan pola yang ada sekarang
c. Pertumbuhan dan perkembangan
· Secara langsung pertumbuhan dan perkembangan ada di bawah pengaruh GH,kelenjar tiroid dan kelenjar gonad
· Gangguan pertumbuhan dan perkembangandapat saja terjadi semenjak di dalam kandungan bila hormon yang mempengaruhi tumbang fetus kurang seperti hipotiroid pada ibu
· Kondisi inidapat pula terjadi setelah bayi lahir artinya selama proses tumbang terjadidisfungsi GH atau mungkin Gonad dan kelenjar tiroid
· Perlu mengkajigangguan ini apakah terjadi semenjak bayi di lahirkan dengan tubuh yang kerdil, atau terjadi selama proses pertumbuhan dan bahkan tidak dapat diidentifikasi jelas kapan mulai tampak gejala tersebut
· Mengkaji secara lengkap pertambahan ukuran tubuh dan fungsinya misalnya bagaimaa tingkat intelegensia, kemampuan berkomunikasi, inisiatif dan rasa tanggung jawab
d. Kaji pula apakah perubahan fisik tersebut mempengaruhi kejiwaan klien- Seks dan Reproduksi Fungsi seksual dan reproduksi sama penting untuk di kaji baik klien wanitamaupun pria Pada klien wanita, kaji siklus menstruasinya mencakup lama,volume, frekuensi dan perubahan fisik termasuk sensasi nyeri atau kramp abdomen sebelum selama dan sesudah haid
- - Untuk volume gunakan satuan jumlah pembalut yang di gunakan, kaji pula pada umur berapa klien pertamakali menstruasi
- ila klien bersuami, kaji apakah pernah hamil, abortus, dan melahirkan
- Jumlah anak yang pernah di lahirkan dan apakah klien menggunakan carater tentu untuk membatasi kelahiran atau cara untuk mendapatkan keturunan
- Pada klien pria, kaji apakah klien mampu ereksi dan orgasme dan bagaimanaperasaan klien setelah melakukannya, adakah perasaan puas dan menyenangkan
- - Tanyakan pula adakah perubahan bentuk dan ukuran alatgenitalnya
e. Kondisi kelenjar endokrin
- Kondisi jaringan atau organ sebagai dampak dari kondisi endokrin Pemeriksaan fisik terhadap kondisi kelenjar hanya dapat dilakukan terhadap kelenjar tiroid dan kelenjar gomad pria (testes) Inspeksi :
Disfungsi sistem endokrin :
Menyebabkan perubahan fisik sebagai dampaknya terhadap tumbang, keseimbangan cairan&elektrolit, seks&reproduksi, metabolisme dan energy
Hal-hal yang harus diamati :
Penampilan umum :
· Apakah K tampak kelemahan berat, sedang dan ringan
· Amati bentuk dan proporsi tubuh :
· Apakah terjadi kekerdilan atau seperti raksasa
· Pemeriksaan Wajah :
Fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti dahi, rahang dan bibir
· Pada Mata :
Amati adanya edema periorbital dan exopthalamus serta ekspresi wajah tampak datar atau tupul
· Pada Daerah Leher :
Amati bentuk leher apakah tampak membesar, asimetris, terdapat peningkatan JVP, warna kulit sekitar leher apakah terjadi hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata.
· Apakah terjadi hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut :
Biasanya dijumpai pada orang yg mengalami gangguan kel. Adrenal
· Apakah terjadi Vitiligo atau hipopigmentasi pada kulit :
Biasanya tampak pada orang yg mengalami hipofungsi kelenjar adrenal sebagai akibat destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun
· Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan pada leher bag. Belakang atau disebut bufflow neck atau leher/punuk kerbau :
· Terjadi pada K hiperfungsi adrenokortikal
· Amati keadaan rambut axilla dan dada :
Pertumbuhan rambut yg berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut hirsutisme dan amati juga adanya striae pd buah dada atau abdomen biasanya dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal
Palpasi
· Hanya kelenjar tiroid dan testis yg dapat diperiksa secara palpasi
Auskultasi :
Auskultasi pada daerah leher diata tiroid dapat mengidentifikasi bunyi " bruit ". Bunyi yg dihasilkan oleh karena turbulensi pada P. darah tiroidea. N tidak ada bunyi.
1. Pengkajian Psikososial
Mengkaji kemampuan koping K, dukungan Keluarga serta keyakinan K tentang sehat dan sakit. Perubahan fisik, fungsi seksual dan reproduksi serta perubahan2 lainnya yg disebabkan oleh gangguan sistem endokrin. Akan berpengaruh terhadap konsep diri K
2. Pengkajian Diagnostik
PEMERIKSAAN KELENJAR HIPOFISE
a. Foto Tengkorak (Kranium)
Dilakukan untuk melihat kondisi seila tursica (tumor atau atrofi). Tidak di butuhkan persiapan fisik secara khusus
b. Foto Tulang (Osteo)
Untuk melihat kondisi tulang
Pada gigankisme – pertambahan ukuran dan panjang tulang
Pada akromegali – pertambahan kesamping tulang-tulang ferifer
Persiapan fisik khusus tidak ada
c. Ct Scan Otak
Untuk melihat kemungkinan adanya tumor pada hipofisis atau hipotalamus
Persiapan fisisk tidak ada.
d. Pemeriksaan Darah dan Urine
Kadar Growth hoemone (GH)
Nilai normal 10 pg/ml
Meningkat pada bulan-bulan pertama kelahiran
Spesimen darah vena 5 cc
Tanpa persiapan khusus
Kadar thyroid stimulatin hormone (TSH) Nilai normal 6-10 pg/ml
Untuk menentukan apakah gangguan tiroid bersifat primer atau sekunder
Spesimen vena 5 cc
Tanpa persiapan khusus. Kadar adrenocotricotropine hormon (ACTH)
Pengukuran dilakukan dengan tes supresi deksametason
Persiapan :
1. Tidak ada pembatasan makanan dan minuman
2. Bila klein menggunakan obat-obatan kortisol atau antagonisnya dihentikan dulu 24 jam sebelumnya
3. Bila obat harus diberikan lampirkan sejenis obat dan dosisnya pada lembaran pengiriman specimen
4. Cegah stres fisik dan fisikologis
Pelaksanaan :
1. Klien diberikan deksametason 4x0,5 ml/hari selama lamanya 2 hari
2. Besok paginya darah vena diambil kurang lebih 5 cc
3. Urine ditampung selama 24 jam
4. Spesimen dikirim ke laboratorium
Hasil :
Normal bila
1. Kadar ACTH dalam darah menurun kortisol darah kurang dari 5 mg/dl
2. 17-hydroxy-cortico-streroid (17 –OHCS) dalm urine kurang dari 2,5 mg
Cara sederhana
Cara sederhana
3. Pemberian deksametason 1 mg per oral tengah malam
4. Pada pagi hari, darah vena diambil kurang lebih 5 cc
5. Urine ditampung selama 5 hari
1. Spesimen dikirim ke laboratorium
Hasil :
1. Normal bila kadar kortisol darah lebih kecil sama dengan 3 mg/dl
2. Ekskresi 17 OHCS dalm urine kurang dari 2,5 mg
PEMERIKSAAN FISIK KELENJAR TIROID
a. Uptake Radioaktif (Ray)
Tujuan : menukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap yodium
Persiapan :
Persiapan :
1. Klien puasa 6-8 jam
2. Jelaskan tujuan dan prosedur
Persiapan klien : 1. Klien diberikan yodium radioaktif 50 microcuri per oral
2. Dengan alat pengukur (di taruh di atas klenjer tiroid) di ukur radioaktif yang bertahan
3. Dapat pula di ukur clearance yodium melalui ginjal dengan mengumpul kan urine selama 24jam dan di ukur kadar radioaktif yodium
Hasil
Banyak yodium yang ditahan oleh kalenjer tiroid di hitung dalam persentase
1. Normal : 10-35%
1. Normal : 10-35%
2. Menurun : < 10% (pada hipotiroidisme) 3. Meningkat > 35% (pada tirotoksis,pengobatan panjang hipertiroidisme)
b. T3 dan T4 Serum
Pemeriksaan fisik secara khusus tidak ada Spesimen darah vena 5-10 cc
Nilai normal pada dewasa: yodium bebas 0,1-0,6 mg/dl T3 0,2-0,3 mg/dl T4 6-12 mg/dl
Pada anak T3180-240 mg/dl
c. Upatake T3 Resin
- Tujuan mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau thyrcid binding globulin (TBG) tak jenuh
- TBG meningkat pada hippertirodisme menurun pada hipotiroidisme
Spesimen darah vena 5cc
Spesimen darah vena 5cc
Persiapan: puasa 6-8 jam
Nilai normal
• Dewasa : 25-35% uptake oleh resin
• Anak : umur nya tidak ada
d. Protein Boun Iondine
Tujuan: mengukur yodium yg terikat dengan protein plasma
Nilai normal 4-8 mg% dalam 100ml darah
Spesimen darah vena 5-10 cc
Klien di puasakan 6-8jam sebelum pemeriksaan
e. Basal Metabolic Rate
Tujuan: pengukuran secara tidak langsung jumlah oksigen yang dibutuhkan di bawah kondisi basal selama beberapa waktu
Persiapan :
1. Klien puasa 12jam
2. Hindari kondisi yang menimbulkan kecemasan dan stress
3. Klien harus tidur sedikit nya 8 jam
4. Tidak mengkonsumsi analgetik & sedative
5. Jelaskan pada klien tujuan pemeriksaandan prosedur nya
6. Tidak boleh bangun dari tempat tidur sampai pemeriksaan di lakukan
Penatalaksanaan
Pengukuran kalorimetri dengan menggunakan metabolator
nilai normal :
Penatalaksanaan
Pengukuran kalorimetri dengan menggunakan metabolator
nilai normal :
- pria 53 kalori perjam
- wanita 60 kalori perjam
Metode Harris Benedict Untuk Mengukur BMR
Pria:BMR = 66 + (13,7 x BB(kg) ) + ( 5 x TB(cm) ) +(6,8 x U(thn) )
Wanita BMR = 665 + (9,6 x BB(kg) + (1,8 x TB (cm) ) + (4,7 x U (thn) )
f. Scanning Thyroid
Wanita BMR = 665 + (9,6 x BB(kg) + (1,8 x TB (cm) ) + (4,7 x U (thn) )
f. Scanning Thyroid
Radio loding scanning
Untuk menentukan apakah nodul tiroid tunggal atau majemuk dan berfungsi atau tidak berfungsi
Uptake iodine
o Untuk menentukan pengambilan yodium dari plasma
o Nilai normal 10-30% dalam 24jam
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KELENJER PARATIROID
a. Percobaan Sulkowitch
Dilakukan untuk memeriksa perubahan jumlah kalsium dalam urine
Menggunakan reagen sulkowitch.
Menggunakan reagen sulkowitch.
Persiapan
1. Urine 24 jam ditapung
2. Diet rendah kalsium 2 hari berturut-turut.
Penatalaksanaan
1. Masukkan urin 3ml ke dalam tabung (2 tabung)
1. Masukkan urin 3ml ke dalam tabung (2 tabung)
2. Tabung pertama masukkan reagen sulkowitch, tabung kedua hanya sebagai kontrol.
Pembacaan secara kuantitatif
- Negatif ( - ) juka tidak terjadi keruhan
- Positif ( + ) terjadi keruhan yang halus
- Positif (+ + ) kekeruhan sedang
- Positif ( + + + ) kekeruhan banyak timbul dalam waktu < 20 detik
- Positif ( + + + + ) kekeruhan hebat, terjadi seketika
b. Percobaan Ellwort-Howard
Percobaan didasarkan pada diuresis fosfat yang dipengaruhi oleh parathormon. Pada hipoparatiroid, diuresis fosfor mencapai 5-6x nilai normal Pada hiperparatiroid, diuresis tidak banyak berubah.
Cara pemeriksaannya :
1. Klien disuntikkan parathormon intravena
2. Urin ditampung dan diukur kadar fosfatnya.
c. Percobaan Kalsium Intravena
Normal bila fosfor serum meningkat dan fosfor diuresis berkurang.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KELENJAR PANKREAS
a. Pemeriksaan Gula Darah (puasa)
Tujuannya untuk menilai kadar gula darah setelah puasa selama 8-10 jam.
Nilai normal
1. Dewasa : 70-110mg/dl
2. Anak-anak : 60-100mg/dl
3. Bayi : 50-80mg/dl
Persiapan
1. Klien di puasakan 8-10 jam sebelum pemerksaan
1. Klien di puasakan 8-10 jam sebelum pemerksaan
2. Jelaskan rtujuan dan prosedur tindakan
Pelaksanaan
1. Spesimen adalah darah vena ± 5 cc
1. Spesimen adalah darah vena ± 5 cc
2. Gunakan antikoagulasi bila pemeriksaan tidak dapat dilakukan
3. Pengobatan insulin atau oral hipoglikemi sementara dihentikan
4. Setelah pengambilan darah, klien diberi minum dan makan serta obat sesuai program.
a. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada sistem endokrin mungkin dapat dilakukan hanya sebagian dari keseluruhan pengkajian. atau mungkin sebagian sudah dapat diatasi sendiri oleh klien dengan pengetahuan dan kecurigaan terhadap masalah fungsi endokrin.
Persiapan
Satu-satunya organ endokrin yang dapat dipalpasi adalah kelejar tiroid. Bagaimanapun pengkajian lainnya dapat memperlihatkan informasi mengenai masalah endokrin termasuk inspeksi pada kulit. rambut dan kuku. raut muka. refleks dan sistem muskuloskeletal. Pengukuran tinggi dan berat badan sangat penting seperti tanda-tanda vital yang juga memperlihatkan petunjuk terhadap ketidakmampuan fungsi sistem endokrin.
Klien mungkin duduk setelah melakukan latihan. Refleks hammer digunakan untuk tes refleks tendon bagian dalam. Utamakan latihan, perawat mengumpulkan peralatan penting dan menjelaskan teknik kepada. klien untuk mengurangi cemas. Penambahan teknik untuk mengkaji hipokalsemia, tetanus. Komplikasi terhadap kekacauan endokrin termasuk urutan latihan.
Teknik Pemeriksaan
Kelainan Yang Mungkin Ditemukan Kulit
a. Kulit
Inspeksi warna kulit
· Hiperpigmentasi ditemukan pada klien Addison desease atau cushing syndrom.
· Hipopigmentasi terlihat pada klien diabetes mellitus, hipertiroidisme, hipotiroidisme.
Palpasi (tekstur. kelembaban. dan adanya lesi.
Kulit kasar. kering ditemukan pada klien dengan hipotiroidisme. Dimana kelembutan dan bilasan kulit bisa menjadi tanda pada klien dengan hipertiroidisme. Lesi pada ekstremitas bawah mengindikasikan DM.
b. Kuku dan Rambut
Peningkatan pigmentasi pada kuku diperlihatkan oleh klien dengan penyakit addison desease, kering, . tebal. dan rapuh terdapat pada penyakit
hipotiroidisme, rambut lembut. hipertyroidisme. Hirsutisme terdapat pada penyakit cushing syndrom
hipotiroidisme, rambut lembut. hipertyroidisme. Hirsutisme terdapat pada penyakit cushing syndrom
c. Muka(inspeksi bentuk dan kesimetrisan wajah), inspeksi posisi mata
Variasi dan bentuk dan struktur muka mungkin dapat diindikasikan dengan penyakit akromegali mata.
d. Kelenjar Thyroid
Palpasi kelenjar tyroid terhadap ukuran dan konsistensinya. Tidak membesar pada klien dengan penyakit graves atau goiter. Minta klien untuk miringkan kepala ke kanan Minta klien untuk menelan. Setelah klien menelan. pindahkan pada sebelah kiri. selama palpasi pada dada kiri bawah metabolik. seperti yang ditunjukkan hanya pada nodul yang bisa diindikasi bisul, tumor malignan dan. benigna.
e. Fungsi Motorik
· Mengkaji tendon dalam-tendon reflex
· Refleks tendon dalam disesuaikan dengan tahap perkembangan biceps,
brachioradialis,triceps, Patellar, achilles.
brachioradialis,triceps, Patellar, achilles.
Peningkatan refleks dapat terlihat pada penvakit hipcrtiroidisme penurunan refleks dapat terlihat pada penvakit hipotiroidisnie
f. Fungsi sensorik
· Mengkaji fungsi sensorik
· Tes sensitivitas klien terhadap nyeri, temperature, vibrasi, sentuhan, lembut. Stereognosis. Bandingkan kesimetrisan area pada kedua sisi dan tubuh. Dan bandingkan bagian distal dan proksimal dan ekstremitas. minta klien untuk menutup mata. Untuk mengetes nyeri gunakan jarum yang tajam dan tumpul.
· Untuk tes temperature. gunakan botol yang berisi air hangat dan dingin.
· Untuk mengetes rasa getar gunakan penala garpu tala.
· Untuk mengetes stereognosis. tempatkan objek (bola kapas, pembalut
karet) pada tangan klien. kemudian minta klien mengidentifikasi objek tersebut.
karet) pada tangan klien. kemudian minta klien mengidentifikasi objek tersebut.
· Neuropati periperal dan parastesia dapat terjadi pada diabetes, hipotiroidisme dan akromegali.
· Struktur Muskuloskeletal . Inspeksi ukuran dan proporsional struktur tubuh klien Orang jangkung, yang disebabkan karena insufisiensi growth hormon. Tulang yang sangat besar, bisa merupakan indikasi akromegali.
· Hipokalsemi Tetani
· Pengkajian tanda trousseaus dan tanda chvoteks
- Peningkatan kadar kalsium, tangan dan jari-jari
klien kontraksi (spasme karpal)
- Pengkajian Untuk Lanjut Usia.
Efek dan usia pada sistem endokrin sedikit lebih sulit untuk mendeteksi dengan organ tubuh lain Walaupun demikian gangguan endokrin lebih banyak pada usia 40 tahun. Pada wanita, produksi hormon meningkat dibanding dengan menopause. Dari pria dan wanita, output anterior pituitary mengalami penurunan.
Umur yang relative terjadi perubahan pada struktur dan fungsi dan kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :
§ Kelenjar tiroid mengalami derajat yang sama dengan atropfi, fibrosis and nodularity
§ Hormon tiroid mengalami level penurunan dan hypoparatiroidisme biasanya sering pada orang dewasa.
§ Kelenjar adrenal kehilangan beberapa berat badan dan menjadi makin buruk, fibrotik
§ Pada bagian anterior, kelenjar pituitary mengalami penurunan ukuran dan menjadi mati/fibrotik.
§ Beberapa variasi yang normal dibandingkan dengan yang tidak, dapat menjadi bingung dengan penemuan abnormal pada endokrin adalah sebagai berikut :
- Pikun, beberapa kecil coklat, flat macula dapal dilihat pada lengan dan dorsal pada tangan.
- Seboroik, keratosis, penebalan pada area pigmentasi, dapat dilihat pada wajah dan tangan.
- Pertumbuhan rambut yang lambat
- Kuku semakin tebal, brittle dan kuning
- Kulit wajah menjadi louggar dan tulang menjadi lebih menonjol. Penurunan terhadap sensasi perabaan
- Penurunan refleks tendon
- Penurunan tinggi badan
Referensi
Di postingkan oleh :
Ita Nurmalitasari (05200ID09017).
IIA AKPER PEMDA GARUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar